Sapala Adventure

PENDAKIAN BUKA HANYA MENCARI KESENANGAN MELAIKAN MENGAJARKAN ARTI KEBERSAMAAN ,KESETIAKAWANAN dan PENDAKIAN PENUH DENGAN RINTANGAN,TANTANGAN DAN DIBUTUHKAN PERJUANGAN,KEBERSAMAAN SERTA KEBERANIAN UNTUK MENCAPAI PUNCAK KEJAYAANYA... MY LIFE MY ADVENTURE... http//sangrahanpecintaalam.blogspot.com

Divisi Hutan

DIVISI GUNUNG HUTAN


Kemampuan yang harus dimiliki seorang Mountainer:
1. Navigasi

2. PPGD
3. SAR
4 Survival
 
I. Teknik Dasar Navigasi Darat


PENDAHULUAN

Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan, dll.




PENGERTIAN
Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.

PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Bagian-Bagian Peta
1. Judul Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas 
tengah peta.

2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.

3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.


4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali 
    untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah
e. Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat
f. Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang 
    ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan 
    menjorok ke puncak

6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya

7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat

8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll
Koordinat
Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah   garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30″), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60″).
2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
TUTORIAL NAVIGASI DARAT BASIC : PETA
TUTORIAL NAVIGASI DARAT BASIC : PETA
Pendahuluan
Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih mudah. Pengetahuan bernavigasi darat ini juga berguna bila suatu saat tenaga kita diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan, dan juga untuk keperluan olahraga antara lain lomba orienteering. Navigasi darat adalah suatu cara seseorang untuk menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami.
Peta
Secara umum, peta adalah penggambaran dua dimensi(pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat umumnya digunakan peta topografi.
Peta Topografi


Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Walaupun peta topografi memetakan tiap interval ketinggian tertentu, namun disertakan pula berbagai keterangan pula yang akan membantu untuk mengetahui secara l jauh mengenai daerah permukaan bumi yang terpetakan terseb keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.
Legenda peta antara lain berisi tentang :

a. Judul Peta
Judul peta ada dibagian tengah atas. judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula
b. Nomor Peta
Nomor peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta. Selain sebagai nomor regisrtasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk jika kita memerlukan peta daerah lain disekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan pula lembar derajat yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada disekeliling peta tersebut.

c. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1. Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koodinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
2. Koordinat Grid
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol terdapat disebelah barat Jakarta (60 derajat LU, 68 derajat BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan garis horizontal diberi nomor urut dari barat ke timur.
Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 6 angka, 8 angka dan 10 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 6 angka, untuk daerah yang lebih sempit digunakan penomoran 8 angka dan 10 angka (biasanya 10 angka dihasilkan oleh GPS).

d. Kontur
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung.
7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” terbalik menandakan suatu lembah/jurang.

e. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Ada dua macam cara penulisan skala, yaitu :
1. Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm (250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.
2. Skala garis, contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak horizontal. 
Legenda Peta
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. Legenda ini memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut, yang penting diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya,
VEGETASI LEGEND

sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya.

LINE LEGEND


BANGUNAN BUATAN MANUSIA

Di Indonesia, peta yang umumnya digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, kemudian peta dari Jawatan Topologi, atau yang sering disebut peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5m).
Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
g. Tahun Peta
Peta toografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut, semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan semakin akurat.
h. Arah Peta
Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah dengan memperhatikan arah huruf- huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan adalah Arah Utara Peta.Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk arah utara yaitu :
1. Utara sebenarnya/True North : yaitu utara yang mengarah pada kutub utara bumi
                                                                            Utara
                                                                             Selatan
2. Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu utara yang ditunjuk oleh jarum magnetis kompas, dan letaknya tidak tepat di kutub utara bumi.
3. Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta.
Kutub utara magnetis bumi letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi. Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub magnetis bumi bergeser dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk keperluan yang menuntut ketelitian perlu dipertimbambangkan adanya iktilaf(deklinasi) peta, iktilaf magnetis, iktilaf peta magnetis, dan variasi magnetis.
1. Deklinasi Peta:adalah beda sudut antara sebenarnya dengan utara peta. Ini terjadi karena perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang digambarkan pada peta.
2. Deklinasi Magnetis: Selisih beda sudut utara sebenarnya dengan utara magnetis
3. Deklinasi Peta magnetis:Selisih besarnya sudut utara peta dengan utara magnetis bumi.
4. variasi Magnetis:perubahan/pergeseran letak kutub magnetis bumi pertahun.
Mengetahui Ketinggian Suatu Tempat
Kadangkala kita dihadapkan pada kondisi dimana kita harus dapat menentukan ketinggian suatu tempat,akan tetapi kita tidak mempunyai alat untuk menentukan ketinggian(altimeter), hal itu dapat diatasi dengan cara :
-Lihat terlebih dahulu interval peta, lalu hitung ketinggian tempat yang ingin kita ketahui,
memang ada rumusan umum interval kontur= 1/2000 skala peta. tetapim rumus ini tidak selalu benar, beberapa peta topografi keluaran Direktorat Geologi Bandung aslinya berskala 1:50.000 (interval kontur 25 m), tetapi kemudian diperbesar menjadi berskala 1:25.000 dengan interval kontur tetap 25 meter.
ALTIMETER (ALAT PENGUKUR KETINGGIAN)
Pada suatu kondisi tertentu yang mendesak, misalnya SAR gunung hutan, sering kali peta diperbanyak dengan cara di foto kopi. Untuk itu, interval kontur peta tersebut harus tetap ditulis. Peta keluaran Bakosurtanal (1:50.000) membuat kontur tebal untuk setiap kelipatan 250 meter, atau setiap selang 10 kontur. Seri peta keluaran AMS (skala 1:50.000) membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 100 meter. peta keluaran Direktorat Geologi Bandung tidak seragam ketentuan ketebalan garis konturnya. Dengan demikian tidak ada ketentuan khusus dan seragam untuk penentuan garis kontur tebal.
Bila ketinggian kontur tidak dicantumkan, maka kita harus menghitung ketinggian suatu tempat dengan cara :
1. Cari 2 titik berdekatan yang harganya tercantum
2. Hitung selisih ketinggian antara kedua titik tersebut. Hitung berapa kontur yang terdapat antara keduanya (jangan menghitung kontur yang sama harganya bila kedua titik terpisah oleh lembah).
3. Dengan mengetahui selisih ketinggian kedua titik tersebut dan mengetahui juga jumlah kontur yang didapat, dapat dihitung berapa interval konturnya (harus merupakan bilangan bulat).
4. Lihat kontur terdekat dengan salah satu titik ketinggian (bila kontur terdekat itu berada diatas titik, maka harga kontur itu lebih besar dari titik ketinggian. bila kontur terletak dibagian bawah, harganya lebih kecil). Hitung harga kontuir terdekat itu yang harus merupakan kelipatan dari harga interval kontur yang telah diketahui dari no 3. lakukan perhitungan diatas beberapa kali sampai yakin harga yang didapat untuk setiap kontur benar. Cantumkan harga beberapa kontur pada peta anda agar mudah mengingatnya.
Titik Triangulasi
Selain dari garis kontur, Kita dapat dapat mengetahui tinggi suatu tempat dengan bantuan titk ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya titik Triangulasi, yaitu suatu titikatau benda berupa pilar/tonggak yang menyatakn tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut. Titik triangulasi digunakan oleh jawatan-jawatan topografi untuk menentukan suatu ketinggian tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan peta. Macam titik triangulasi :
- Primer : P.14/3120 Kuarter : Q.20/1350
- Sekunder : S.75/1750 Tersier : T.16/975

Mengenal Tanda Medan
Di samping tanda medan yang terdapat pada legenda. Peta topografi biasa menggunakan bentuk-bentuk atau bentang alam yang menyolok dilapangan dan mudah dikenali di peta, yang kita sebut tanda medan. Beberapa tanda medan dapat anda “baca” dari peta sebelum anda berangkat ke lokasi, tetapi kemudian harus ada cari dilokasi, tanda-tanda medan itu antara lain :
- puncak gunung atau bukit, punggungan gunung, lembah antara dua puncak, dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.
- lembah yang curam, sungai, pertemuan anak sungai, kelokan sungai, tebing-tebing di tepi sungai.
- belokan jalan, jembatan (perpotongan sungai dengan jalan), ujung desa, simpang jalan.
- bila berada di pantai, muara sungai akan menjadi tanda medan yang sangat jelas , begitu juga tanjung yang menjorok ke laut, teluk-teluk yang menyolok, pulau-pulau kecil, delta dan sebagainya
- di daerah daratan atau rawa-rawa biasanya sukar mendapatkan tonjolan permukaan bumi atau bukit-bukit yang dapat dipakai sebagai tanda medan. Permukaan kelokan-kelokan sungai, cabang-cabang sungai, muara sungai kecil.
- dalam penyusuran di sungai, kelokan tajam, cabang sungai, tebing-tebing, delta dan sebagainya dapat dijadikan sebagai tanda medan.
Pengertian tanda medan ini mutlak untuk dikuasai. Akan selalu digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.
Analisa Peta
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.
1. Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.
2. Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
* Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
* Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
* Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
* Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
* Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
1. Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah- tengah lingkaran kontur lainnya.
2. Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
3. Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
4. Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
5. Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
6. Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
7. Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
8. Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan

KOMPAS
Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.



MENGENAL TANDA MEDAN
Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu.

TEKNIK PETA KOMPAS ,Azimuth dan Back Azimuth,Resection,Intersection,Koreksi sudut



TAK AKAN LUPUT DARI PETA DAN KOMPAS JIKA ANDA BERADA DI SUATU TEMPAT

   1. Teknik Peta KompasOrientasi peta
adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan adanya deklinasi.
Langkah-langkah orientasi peta :
      a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
      b) Letakkan peta pada bidang datar;
      c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara
        magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang
        dihadapi.
      d) Cari tanda-tanda medan yang
    
paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
      e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan
      yang khas dari setiap tanda medan.

      2. Azimuth dan Back Azimuth

      Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.
 Ada tiga macam azimuth yaitu :
      a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
      b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
      c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.

      back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat
      atau 360 derajat.

     3. Resection

      Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.
      Langkah-langkah resection :
      a) Lakukan orientasi peta;
      b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
      c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
      d) Bidik dengan kompas tanda-tanda
      medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth;
      e) pindahkan sudut bidikan yang didapat
      ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
      f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah
      posisi kita di peta
      4. Intersection
      Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection : a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita; b)bidik obyek
      yang kita amati; c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta; d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut
      di peta, lakukan langkah b dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi
      obyek yang dimaksud.
      5. Koreksi sudut
      Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya
      tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat,
      selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari
      kompas(azimuth)yaitu :
      A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)
      B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)
      Keterangan:
      Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)
      = dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat
      tanda (+)
      Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)
      =tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.
      Contoh Perhitungan:
      Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit
      ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita pindahkan ke peta?
      P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase
      besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit
      = 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)
      sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)
      = 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.
      6. Analisa Perjalanan
      Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui,
      dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.
      a. Jarak
      Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang
      sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan)
      lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk
      memperoleh jarak sebenarnya.
      b. Waktu
      Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang
      diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi
      pedoman dalam menempuh perjalanan.
      c. Medan Tidak Sesuai Peta
      Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai
      kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang
      sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.
      Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti,
      lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada
      peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat
      dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah
      (mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta
      1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.

II. Teknik Dasar PPGD
( Pertolongan Pertama Gawat Darurat )

III. SAR

 
IV. Survival

  PENGETAHUAN DASAR SURVIVAL
A. Survival
Berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri darikeadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang burukdan kritis. Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri darikeadaan yang buruk.Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup.Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasiyang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi.Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yangsingkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukuplama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena pengetahuan danpengalamannya.Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa menentukan prioritas survival karenadapat berakibat salah, gagasan kaku yang tidak boleh ditawar-tawar juga akanberakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan didukung pengalaman dan hasil diskusidapat menguntungkan karena situasi darurat perlu pertimbangan dan sikap tegasdalam mencapai tujuan akhir.Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhantubuh, bukan mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampakakibat pengaruh lingkungan. menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saatkeadaan darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan disini adalah memeliharaketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan kemampuanmemecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akantetapi dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahamijenis kebutuhan hidup yang menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasisurvival.

 

Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental ataupsikologis untuk mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkangagasan-gagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yangpernah diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas menantangterbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukanadaptasi efektif.
Berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :

1.Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detikuntuk bertahan hidup oleh karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahanhidup. survival tanpa udara umumnya hanya bertahan selama 3 sampai 5 menit.
2.Selanjutnya dibutuhkan perlin- dungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam.sejak keberadaannya manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari temperaturyang sangat berpengaruh pada tubuh. Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapatmelindunginya contohnya api yang dapat menghangatkan dan menjaga temperatur tubuh,jika tidak ada rumah, tenda atau gua. Api dapat dimasukkan kedalam prioritas kedua
3.Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akanterbebas dari CO2, asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalahistirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat mengurangi kemampuan untukbertahan. Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam prioritas ketiga.
4.Air. Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalahpersoalan didalam survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yangmengandung air dan merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam organ tubuh. Airdapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna makanan. Kondisilingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup hinggatiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas keempat. Sangatlahbijaksana apabila pemakaian air dapat dihemat.
5.Tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyakmanusia di benua lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak makanberhari-hari. Catatan menunjukkan bahwa tanpa makanan survivor dapat bertahanselama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah prioritasterakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu cara untukmengimbangi kekurangan makanan.Sikap dalam SurvivalSikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harusdapat berbuat yang terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungandarurat. Hal ini tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan danketerampilan. Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangankemauan untuk hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan kondisifisik, maka akhirnya akan hilang sama sekali. Kondisi yang demikian sangatmembahayakan dan bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yangperlu diingat janganlah meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positifsangat diperlukan untuk menganalisa semua yang bertentangan dengan tubuh.

Apa saja yang berguna dalam mengha- dapi situasi survival dapat dilihat dalam duapersoalan:

1.Kesiapan mendiskusikan dengan jelas "apakah anda ingin hidup ?", ungkapanyang sederhana. Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri.Banyak kegiatan survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode fisikekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang mempunyaikekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu setiap orangjuga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.
2.Kemampuan untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampumempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimumdengan temperatur 37 derajat

3. Mengabaikan temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi yang padaakhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, dan akhirnyaotak cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasionalberbarengan dengan turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal. Pengetahuandan pengalaman tidak ada artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuhkemampuannya, penghematan sumberdaya seperti energi, panas dan air adalah penting.
I.                                          Mengapa ada Survival ?

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar darikesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
         Keadaan alam (cuaca dan medan)
         Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
         Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

                   Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahankita sendiri. Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorangSurvivor mampu bertahan atau tidak, antara lain : mental, kurang lebih 80%kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita.Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar darikesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

   Keadaan alam (cuaca dan medan)•Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
                   Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kitasendiri.

II.                                       Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sinihanyalah menurut versi pencinta alam ;
Sadarkan diri dalam keadaan gawat daruratUsahakan untuk tetap tenang dan tabahRasa takut dan putus asa harus hilangkanVitalitas mesti ditingkatkanIngin tetap hidup dan selamat itu tujuannyaVariasi alam bisa dimanfaatkanAsal mengerti, berlatih dan tahu caranyaLancar dan selamatJika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut,agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jikaanda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :

Stop & seating / berhenti dan duduklah

Thingking / berpikirlah
Observe / amati keadaan sekitar
Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

A. Kebutuhan survival Yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah :

1.Sikap mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat,Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]
2.Pengetahuan ; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkanmakanan, Cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguanbinatang, Cara mencari pertolongan
3.Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihanmembuat trap, dll
4.Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll

B.Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :

1.Mengkoordinasi anggota
2.Melakukan pertolongan pertama
3.Melihat kemampuan anggota
4.Mengadakan orientasi medan
5.Mengadakan penjatahan makanan
6.Membuat rencana dan pembagian tugas
7.Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8.Membuat jejak dan perhatian
9.Mendapatkan pertolongan

III. Bahaya-bahaya dalam  Survival

Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
A.     Ketegangan dan panic
Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapanfisik dan mentalMatahari / panas
•Kelelahan panas
•Kejang panas
•Sengatan panas
• Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Barusembuh dari penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan,Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas,Minum alcohol.

1.      Dehidrasi.Pencegahan keadaan panas :

         Aklimitasi
         Persedian air
         Mengurangi aktivitas
         Garam dapur
   Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong

B.      Serangan penyakit

Penyakit yang  biasa diderita pegiat alam bebas adalah :
Demam, Disentri, Typus,MalariaKemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisaKeracunan
         Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
         Penyebab : Makanan dan minuman beracun
         Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh
 pekat atau di tohok anak tekaknya
Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan
Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untukpenurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian]

IV. Membuat Bivouck (Shelter)

A.     Membuat bivouck
atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnyabertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dangangguan binatang.

Macam –macam bivouck :
1.Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak adagas beracun dan tidak mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karenadapat meruntuhkan dinding gua.
2.Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau

separuhnya alam dan separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan cerukbatu atau pohon tumbang atau ranting kayu]
Syarat bivouck :

•Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]
•Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
•Bukan sarang nyamuk/serangga
•Bahan kuat
•Jangan terlalu merusak alam sekitar
•Terlindung langsung dari angin

B.             Mengatasi Gangguan Binatang

Nyamuk ; Obat nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut[dalam keadaan memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai penggantigombal] dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusirnyamuk , Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkanDisengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali,Tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkanpecahan genting panas di atas luka, Olesi dengan petsin untuk mencegahpembengkakan

Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di ataslintahnya, Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di ataslintahnya, Membuang [mengais] lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang adakambiumnya.

Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah padajalan semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut

Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlahtubuh di sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atasluka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka, Taburkan garam disekeliling bivouck untuk pencegahan

Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatanbinatang berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]

C.             Membaca Jejak

Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnyaadalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak sebagaitanda keadaan lingkungan.Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan adadisekitar, arah gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya gerakbinatang. Untuk membaca jejak alami [binatang] dapat diketahui dari telapak yangditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang patah, lumpur atautanah yang tercecer di atas rumput.AirSeseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpamakan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk memperolehair hujan langsung dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka dapat dengan caramemampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan[nesting atau phipless]Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapatlangsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut.Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga
 

(kantung semar) dan lumut.Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai besar, airsungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meterdari batas pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah sungai yang kering,caranya dengan menggali lubang di bawah batuanBerikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batangpohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubangditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.Makanan / Sosiologi Botani :
Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi,tetapi harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :
•Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
•Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
•Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawodan pepaya.•Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibirdan atau lidah, tunggu sesaat.

Apabila terasa aman bisa dimakan.

•Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Peringatan :
Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan airyang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yangmengandung protein butuh air yang banyak.
Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya :
Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkangetah yang sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba denganmengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa pahit yangsangat [dapat dicoba di ujung lidah]

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :

•Batang pohon pisang (putihnya)
•Bambu yang masih muda (rebung)
•Pakis dalamnya berwarna putih
•Sagu dalamnya berwarna putih
•Tebu

Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :

•Selada air
•Rasamala (yang masih muda)
•Daun mlinjo
•SingkongBagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :Ubi jalar, talas, singkongBagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :Arbei, asam jawa, juwetTumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
•Jamur merang, jamur kayu.Tetapi ada beberapa jenis jamur beracun yang ciri-cirinya adalah :
1.      Mempunyai warna mencolok
2.      Baunya tidak sedap
3.      Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
4.      Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
5.      Bila diraba mudah hancur

 

6.      Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
7.      Tumbuh dari kotoran hewan
8.      Mengeluarkan getah putih
9.       
Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga,misalnya Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron,Lebah, larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor], Katak hijau, Ular[1/3 bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.

Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :

•Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking
•Binatang yang mengandung racun : penyu laut
•Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung

D.     Api

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah janganmembuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal inilebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat api dalam keadaan darurat :
•Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimanadiletakkan bahan yang mudah terbakar.
•Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranyadengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudiandekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
•Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatuatau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dansediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah kawul /sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

E.              Survival kits

Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalamperjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapatdigunakan selama perjalanan.Beberapa contoh survival kits adalah :
•Mata pancing /kait
•Pisau / sangkur / vitrorinoc
•Tali kecil
•Senter
•Cermin suryakanta, cermin kecil
•Peluit
•Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
•Tablet garam, norit
•Obat-obatan pribadi
•Jarum + benang + peniti
•Ponco / jas hujan / rain coat
•Lain-lai

No comments: