DIVISI GUNUNG HUTAN
Kemampuan yang harus dimiliki seorang Mountainer:
1. Navigasi
2. PPGD
3. SAR
4 Survival
I. Teknik Dasar Navigasi Darat
PENDAHULUAN
1. Navigasi
2. PPGD
3. SAR
4 Survival
I. Teknik Dasar Navigasi Darat
PENDAHULUAN
Sebagai penggiat kegiatan alam bebas,
pengetahuan tentang medan
merupakan sebuah modal yang harus
dimiliki. Pengetahuan penguasaan medan
akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan tertentu dan target tertentu
dalam
kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam
kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan tugas SAR, evakuasi,
dll.
Pengetahuan tentang medan
ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan
navigasi
darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan
perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan
geologi,
pengetahuan lingkungan, dll.
PENGERTIAN
Navigasi darat adalah penentuan posisi
dan arah perjalanan baik di medan
sebenarnya maupun
pada peta. Berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang
kompas dan
peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.
PETA
Peta merupakan penggambaran dua dimensi
pada bidang datar dari sebagian atau
seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau
diperbesar
dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan
navigasi
darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan
tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan
laut
menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili
satu
ketinggian.
Bagian-Bagian Peta
1. Judul Peta
Merupakan
lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di
bagian atas
tengah peta.
2. Nomor Peta
Nomor peta merupakan
nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga
sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar
daerah
yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.
3. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.
4. Kontur
Merupakan garis khayal
yang
menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari
permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan penunjuk ketinggian
tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai
ketinggiannya)
b. Garis
kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur
lebih tinggi, kecuali
untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda ketinggian antara dua garis
kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya
berubah-ubah
e. Daerah
datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki
kontur yang rapat
f.
Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur
berbentuk
huruf “U” yang
ujungnya melengkung menjauhi puncak
g. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur
berbentuk “V” yang ujungnya
tajam dan
menjorok ke
puncak
6. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya
7. Tahun Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin akurat
8. Legenda Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll
Koordinat
Peta Topografi selalu dibagi dalam
kotak-kotak untuk
membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat
adalah
kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik
pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan
menggunakan
sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu
sama
lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
1. Koordinat Geografis (Geographical
Coordinate) ; Sumbu
yang digunakan adalah garis bujur
(bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis
khatulistiwa, dan garis
lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis
khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit
dan
detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis
sebagai
koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu
karvak)
lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30
detik
(30″), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit
(60″).
2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
TUTORIAL NAVIGASI DARAT BASIC : PETA
TUTORIAL NAVIGASI DARAT BASIC :
PETA
Pendahuluan
Sebagai orang yang
mengaku
dekat dengan alam, pengetahuan peta dan
kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan
ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih mudah.
Pengetahuan bernavigasi darat ini juga berguna bila suatu saat tenaga
kita diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban
kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan, dan juga untuk keperluan
olahraga antara lain lomba orienteering. Navigasi darat adalah suatu
cara seseorang untuk menentukan posisi dan arah perjalanan baik di
medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang
kompas dan peta serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan
dipahami.
Peta
Secara umum, peta adalah
penggambaran dua dimensi(pada bidang datar)
keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan
perbandingan/skala tertentu. Peta sendiri, kemudian berkembang sesuai
dengan kebutuhan dan penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat
umumnya digunakan peta topografi.
Peta Topografi
Berasal dari
bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang
berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan
bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk
garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.
Walaupun peta topografi memetakan tiap interval ketinggian tertentu,
namun disertakan pula berbagai keterangan pula yang akan membantu untuk
mengetahui secara l jauh mengenai daerah permukaan bumi yang terpetakan
terseb keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.
Legenda
peta antara lain berisi tentang :
a. Judul
Peta
Judul peta ada
dibagian
tengah atas. judul peta menyatakan lokasi yang
ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang berbeda
akan mempunyai judul yang berbeda pula
b. Nomor Peta
Nomor
peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta. Selain sebagai
nomor regisrtasi dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai
petunjuk jika kita memerlukan peta daerah lain disekitar suatu daerah
yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan pula lembar
derajat yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada disekeliling peta
tersebut.
c. Koordinat Peta
Koordinat
adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan
dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling
berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua,
yaitu :
1. Koordinat
Geografis
Sumbu yang
digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur)
yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (lintang utara
dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koodinat
geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
2.
Koordinat Grid
Dalam
koordinat grid, kedudukan suatu titik
dinyatakan dalam ukuran
jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan
nol terdapat disebelah barat Jakarta (60 derajat LU, 68 derajat BT).
Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan garis
horizontal diberi nomor urut dari barat ke timur.
Sistem
koordinat mengenal penomoran dengan 6 angka, 8 angka dan 10
angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 6 angka, untuk daerah
yang lebih sempit digunakan penomoran 8 angka dan 10 angka (biasanya 10
angka dihasilkan oleh GPS).
d. Kontur
1.
Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis
kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang
lebih tinggi.
3. Garis
kontur tidak berpotongan dan tidak
bercabang.
4. Interval
kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5.
Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang
curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang
landai.
6. Rangkaian garis
kontur yang berbentuk huruf “U”
menandakan punggungan
gunung.
7. Rangkaian
garis kontur yang berbentuk huruf “V”
terbalik menandakan
suatu lembah/jurang.
e. Skala
Peta
Skala peta
adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
horizontal di lapangan. Ada dua macam cara penulisan skala, yaitu :
1.
Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm
(250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya.
2. Skala garis,
contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis
mewakili 1 km jarak horizontal.
Legenda
Peta
Legenda
peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. Legenda ini
memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut, yang penting
diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya,
VEGETASI
LEGEND
sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya.
LINE LEGEND
BANGUNAN BUATAN MANUSIA
Di Indonesia, peta yang
umumnya digunakan adalah peta keluaran
Direktorat Geologi Bandung, kemudian peta dari Jawatan Topologi, atau
yang sering disebut peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika
dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala
1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu
ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan
interval kontur 12,5m).
Peta
keluaran Bakosurtanal biasanya
berwarna.
g. Tahun Peta
Peta toografi juga memuat keterangan
tentang tahun pembuatan peta
tersebut, semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan
semakin akurat.
h.
Arah Peta
Yang perlu
diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah
dengan memperhatikan arah huruf- huruf tulisan yang ada pada peta. Arah
atas tulisan adalah Arah Utara Peta.Pada bagian bawah peta biasanya
juga terdapat petunjuk arah utara yaitu :
1. Utara sebenarnya/True
North : yaitu utara yang mengarah pada kutub
utara bumi
Utara
Selatan
2.
Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu
utara yang ditunjuk oleh jarum
magnetis kompas, dan letaknya tidak tepat di kutub utara bumi.
3.
Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta.
Kutub
utara magnetis bumi letaknya tidak
bertepatan dengan kutub utara
bumi. Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub magnetis bumi bergeser
dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk keperluan yang menuntut
ketelitian perlu dipertimbambangkan adanya iktilaf(deklinasi) peta,
iktilaf magnetis, iktilaf peta magnetis, dan variasi magnetis.
1.
Deklinasi Peta:adalah beda sudut antara sebenarnya dengan utara
peta. Ini terjadi karena perataan jarak paralel garis bujur peta bumi
menjadi garis koordinat vertikal yang digambarkan pada peta.
2.
Deklinasi Magnetis: Selisih beda sudut utara sebenarnya dengan utara
magnetis
3. Deklinasi
Peta magnetis:Selisih besarnya sudut utara
peta dengan
utara magnetis bumi.
4.
variasi Magnetis:perubahan/pergeseran
letak kutub magnetis bumi
pertahun.
Mengetahui
Ketinggian Suatu Tempat
Kadangkala
kita dihadapkan pada kondisi dimana kita harus dapat
menentukan ketinggian suatu tempat,akan tetapi kita tidak mempunyai
alat untuk menentukan ketinggian(altimeter), hal itu dapat diatasi
dengan cara :
-Lihat
terlebih dahulu interval peta, lalu hitung
ketinggian tempat yang
ingin kita ketahui,
memang
ada rumusan umum interval kontur=
1/2000 skala peta. tetapim
rumus ini tidak selalu benar, beberapa peta topografi keluaran
Direktorat Geologi Bandung aslinya berskala 1:50.000 (interval kontur 25
m), tetapi kemudian diperbesar menjadi berskala 1:25.000 dengan
interval kontur tetap 25 meter.
ALTIMETER (ALAT PENGUKUR
KETINGGIAN)
Pada
suatu kondisi tertentu yang mendesak,
misalnya SAR gunung hutan,
sering kali peta diperbanyak dengan cara di foto kopi. Untuk itu,
interval kontur peta tersebut harus tetap ditulis. Peta keluaran
Bakosurtanal (1:50.000) membuat kontur tebal untuk setiap kelipatan 250
meter, atau setiap selang 10 kontur. Seri peta keluaran AMS (skala
1:50.000) membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 100 meter.
peta keluaran Direktorat Geologi Bandung tidak seragam ketentuan
ketebalan garis konturnya. Dengan demikian tidak ada ketentuan khusus
dan seragam untuk penentuan garis kontur tebal.
Bila ketinggian
kontur tidak dicantumkan, maka kita harus menghitung
ketinggian suatu tempat dengan cara :
1. Cari 2 titik
berdekatan yang harganya tercantum
2. Hitung selisih ketinggian
antara kedua titik tersebut. Hitung berapa
kontur yang terdapat antara keduanya (jangan menghitung kontur yang
sama harganya bila kedua titik terpisah oleh lembah).
3. Dengan
mengetahui selisih ketinggian kedua titik tersebut dan
mengetahui juga jumlah kontur yang didapat, dapat dihitung berapa
interval konturnya (harus merupakan bilangan bulat).
4. Lihat
kontur terdekat dengan salah satu titik ketinggian (bila kontur
terdekat itu berada diatas titik, maka harga kontur itu lebih besar
dari titik ketinggian. bila kontur terletak dibagian bawah, harganya
lebih kecil). Hitung harga kontuir terdekat itu yang harus merupakan
kelipatan dari harga interval kontur yang telah diketahui dari no 3.
lakukan perhitungan diatas beberapa kali sampai yakin harga yang didapat
untuk setiap kontur benar. Cantumkan harga beberapa kontur pada peta
anda agar mudah mengingatnya.
Titik Triangulasi
Selain
dari garis kontur, Kita dapat dapat mengetahui tinggi suatu
tempat dengan bantuan titk ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya
titik Triangulasi, yaitu suatu titikatau benda berupa pilar/tonggak yang
menyatakn tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut. Titik
triangulasi digunakan oleh jawatan-jawatan topografi untuk menentukan
suatu ketinggian tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan
peta. Macam titik triangulasi :
- Primer : P.14/3120
Kuarter : Q.20/1350
-
Sekunder : S.75/1750 Tersier
: T.16/975
Mengenal Tanda Medan
Di
samping tanda medan yang terdapat
pada legenda. Peta topografi
biasa menggunakan bentuk-bentuk atau bentang alam yang menyolok
dilapangan dan mudah dikenali di peta, yang kita sebut tanda medan.
Beberapa tanda medan dapat anda “baca” dari peta sebelum anda berangkat
ke lokasi, tetapi kemudian harus ada cari dilokasi, tanda-tanda medan
itu antara lain :
-
puncak gunung atau bukit, punggungan
gunung, lembah antara dua puncak,
dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.
-
lembah yang curam, sungai, pertemuan
anak sungai, kelokan sungai,
tebing-tebing di tepi sungai.
- belokan jalan, jembatan
(perpotongan sungai dengan jalan), ujung
desa, simpang jalan.
-
bila berada di pantai, muara sungai akan
menjadi tanda medan yang
sangat jelas , begitu juga tanjung yang menjorok ke laut, teluk-teluk
yang menyolok, pulau-pulau kecil, delta dan sebagainya
- di daerah
daratan atau rawa-rawa biasanya sukar mendapatkan tonjolan
permukaan bumi atau bukit-bukit yang dapat dipakai sebagai tanda medan.
Permukaan kelokan-kelokan sungai, cabang-cabang sungai, muara sungai
kecil.
- dalam penyusuran
di sungai, kelokan tajam, cabang sungai,
tebing-tebing, delta dan sebagainya dapat dijadikan sebagai tanda
medan.
Pengertian tanda medan ini mutlak
untuk dikuasai. Akan selalu
digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.
Analisa Peta
Salah satu faktor yang
sangat penting dalam navigasi darat
adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum
pernah
mendatangi daerah di peta tersebut.
1. Unsur dasar peta ; Untuk dapat
menggali informasi
sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta
tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan
sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik
(berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan
cuaca, dan
vegetasinya.
2. Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
* Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
* Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
* Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
* Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
* Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
2. Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
* Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
* Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
* Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
* Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
* Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
1. Puncak bukit atau gunung biasanya
berbentuk lingkaran
kecil, tertelak ditengah- tengah lingkaran kontur lainnya.
2. Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
3. Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
4. Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
5. Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
6. Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
7. Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
8. Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan
2. Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
3. Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
4. Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
5. Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
6. Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
7. Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
8. Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan
KOMPAS
Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering.
MENGENAL TANDA MEDAN
Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat. Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu.
TEKNIK PETA KOMPAS
,Azimuth dan Back
Azimuth,Resection,Intersection,Koreksi sudut
TAK AKAN LUPUT DARI PETA DAN KOMPAS JIKA ANDA BERADA DI SUATU TEMPAT
1. Teknik Peta KompasOrientasi peta
TAK AKAN LUPUT DARI PETA DAN KOMPAS JIKA ANDA BERADA DI SUATU TEMPAT
1. Teknik Peta KompasOrientasi peta
adalah menyamakan
kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (secara praktis menyamakan
utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita
perlu
mengenal tanda-tanda medan
yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk
setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan
lainnya, atau
dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan
dengan
gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis
dianggap
sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan adanya deklinasi.
Langkah-langkah
orientasi peta :
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
b) Letakkan peta pada bidang datar;
c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara
magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang
dihadapi.
d) Cari tanda-tanda medan yang
paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan
yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
b) Letakkan peta pada bidang datar;
c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara
magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang
dihadapi.
d) Cari tanda-tanda medan yang
paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan
yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam.
Ada tiga macam azimuth yaitu :
a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.
back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat
atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.
a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.
back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat
atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah
resection :
a) Lakukan orientasi peta;
b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan
dan di peta, minimal dua buah;
c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat
tanda-tanda medan itu;
d) Bidik dengan kompas tanda-tanda
medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas
itu disebut azimuth;
e) pindahkan sudut bidikan yang didapat
ke peta, dan hitung sudut
pelurusnya;
f)
perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut
pelurus tersebut adalah
posisi kita di peta
4. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu
titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali
dilapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang
terlihat
dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah
yakin
pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection : a)
lakukan
orientasi medan,
dan pastikan posisi kita; b)bidik obyek
yang kita amati; c) pindahkan sudut yang kita dapat
dipeta; d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut
di peta, lakukan langkah b dan c;
e) perpotongan
garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi
obyek yang dimaksud.
5. Koreksi sudut
Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara
sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya
tidaklah begitu menjadi masalah
penting jika selisih
sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat,
selisih sudut/deklinasi sangat
besar sehingga perlu
dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari
kompas(azimuth)yaitu :
A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/-
(DM +/- VM)
B. Dari peta( P) dipindahkan ke
kompas (K): K= P +/-
(DM +/- VM)
Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi
magnetis/iktilaf magnetis)
= dari K ke P: DM ke timur tanda
(+), DM ke barat
tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat
tanda (+)
Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)
=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk
decrease/turun.
Contoh Perhitungan:
Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada
legenda
peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit
ketimur, VM 2 menit increase, lalu
berapa sudut yang
akan kita pindahkan ke peta?
P= K=+/- (DM +/- VM) ingat!
kompas ke peta, DM ke
timur VM increase
besar VM sekarang (2002)=
(2002-1942)x 2 menit
= 120 menit= 2 derajat (1
derajat=60 menit)
sudut P= 120 derajat + (1 menit
30 detik + 2 derajat)
= 123 derajat 30 menit, jadi
sudut yang dibuat di
peta adalah 123 1/2 derajat.
6. Analisa Perjalanan
Analisa perjalanan perlu
dilakukan agar kita dapat
membayangkan kira-kira medan
apa yang akan kita lalui,
dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu
di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.
a. Jarak
Jarak diperkirakan dengan
mempelajari dan menganalisa
peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang
sebenarnya yang kita tempuh
bukanlah jarak
horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan)
lintasan yang akan ditempuh
dengan memproyeksikan
lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk
memperoleh jarak sebenarnya.
b. Waktu
Bila kita dapat memperkirakan
jarak lintasan,
selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak
tersebut. Tanda medan
juga bisa untuk
menganalisa perjalanan dan menjadi
pedoman dalam menempuh perjalanan.
c. Medan
Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat
kesimpulan bahwa peta
yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai
kecil yang tidak tergambarkan di
peta, karena sungai
tersebut kering ketika musim kemarau. Ada
kampung yang
sudah
berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak
perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.
Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta
dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti,
lihat tahun keluaran peta, karena
semakin lama peta
tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada
peta tersebut. Jangan hanya
terpaku pada satu gejala
yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat
dianalisa akan terlupakan. Kalau
terlalu banyak hal
yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah
(mengikuti punggungan yang salah,
mengikuti sungai
yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta
1:50.000 atau 1:25.000 umumnya
cukup teliti.
II. Teknik Dasar PPGD
( Pertolongan Pertama Gawat Darurat )
III. SAR
IV. Survival
PENGETAHUAN DASAR SURVIVAL
A. Survival
Berasal dari
kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri darikeadaan tertentu. Dalam
hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang burukdan kritis. Sedangkan
Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri darikeadaan yang
buruk.Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan
hidup.Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan
improvisasiyang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk
improvisasi.Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai
batasan waktu yangsingkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang
mampu bertahan cukuplama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena
pengetahuan danpengalamannya.Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa
menentukan prioritas survival karenadapat berakibat salah, gagasan kaku yang
tidak boleh ditawar-tawar juga akanberakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan
didukung pengalaman dan hasil diskusidapat menguntungkan karena situasi darurat
perlu pertimbangan dan sikap tegasdalam mencapai tujuan akhir.Dalam keadaan
survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhantubuh, bukan
mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampakakibat pengaruh
lingkungan. menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saatkeadaan
darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan disini adalah
memeliharaketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri
dan kemampuanmemecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan
terganggu akantetapi dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap
hidup. Memahamijenis kebutuhan hidup yang menjadi prioritas sangat
menguntungkan didalam situasisurvival.
Dalam kondisi
survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental ataupsikologis untuk
mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkangagasan-gagasan
dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yangpernah
diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas
menantangterbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan
melakukanadaptasi efektif.
Berikut adalah
contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :
1.Tentunya yang
paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detikuntuk bertahan hidup oleh karena itu udara mendapat prioritas utama
untuk bertahanhidup. survival tanpa udara umumnya hanya bertahan selama 3
sampai 5 menit.
2.Selanjutnya
dibutuhkan perlin- dungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam.sejak keberadaannya manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari
temperaturyang sangat berpengaruh pada tubuh. Untuk itu diperlukan sesuatu yang
dapatmelindunginya contohnya api yang dapat menghangatkan dan menjaga
temperatur tubuh,jika tidak ada rumah, tenda atau gua. Api dapat dimasukkan
kedalam prioritas kedua
3.Istirahat,
sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akanterbebas dari CO2, asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud
adalahistirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat mengurangi kemampuan
untukbertahan. Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam prioritas
ketiga.
4.Air.
Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalahpersoalan didalam survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3
jaringan yangmengandung air dan merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam
organ tubuh. Airdapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna
makanan. Kondisilingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan
bertahan hidup hinggatiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas
keempat. Sangatlahbijaksana apabila pemakaian air dapat dihemat.
5.Tubuh manusia
membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyakmanusia di benua lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak
makanberhari-hari. Catatan menunjukkan bahwa tanpa makanan survivor dapat
bertahanselama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah
prioritasterakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu cara
untukmengimbangi kekurangan makanan.Sikap dalam SurvivalSikap cepat tanggap
dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harusdapat berbuat yang
terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungandarurat. Hal ini
tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan danketerampilan.
Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangankemauan untuk
hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan kondisifisik, maka
akhirnya akan hilang sama sekali. Kondisi yang demikian sangatmembahayakan dan
bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yangperlu diingat
janganlah meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positifsangat
diperlukan untuk menganalisa semua yang bertentangan dengan tubuh.
Apa saja yang
berguna dalam mengha- dapi situasi survival dapat dilihat dalam duapersoalan:
1.Kesiapan
mendiskusikan dengan jelas "apakah anda ingin hidup ?", ungkapanyang sederhana. Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga
diri.Banyak kegiatan survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode
fisikekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang
mempunyaikekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu
setiap orangjuga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.
2.Kemampuan
untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampumempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja
optimumdengan temperatur 37 derajat
3. Mengabaikan
temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan
susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi yang padaakhirnya
akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, dan akhirnyaotak
cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak
irrasionalberbarengan dengan turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal.
Pengetahuandan pengalaman tidak ada artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan
separuhkemampuannya, penghematan sumberdaya seperti energi, panas dan air
adalah penting.
I.
Mengapa ada Survival ?
Timbulnya
kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar darikesulitan yang
dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
•
Keadaan alam
(cuaca dan medan)
•
Keadaan mahluk
hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
•
Keadaan diri
sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
•
Banyaknya
kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahankita sendiri. Dalam keadan tersebut ada beberapa
faktor yang menetukan seorangSurvivor mampu bertahan atau tidak, antara lain :
mental, kurang lebih 80%kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan
mental kita.Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk
keluar darikesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
•
Keadaan alam (cuaca dan medan)•Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
•
Keadaan diri sendiri (mental, fisik,
dan kesehatan)Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb
biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kitasendiri.
II.
Definisi Survival
Arti survival
sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sinihanyalah
menurut versi pencinta alam ;
Sadarkan diri
dalam keadaan gawat daruratUsahakan untuk tetap tenang dan tabahRasa takut dan
putus asa harus hilangkanVitalitas mesti ditingkatkanIngin tetap hidup dan
selamat itu tujuannyaVariasi alam bisa dimanfaatkanAsal mengerti, berlatih dan
tahu caranyaLancar dan selamatJika anda tersesat atau mengalami musibah,
ingat-ingatlah arti survival tersebut,agar dapat membantu anda keluar dari
kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jikaanda tersesat yaitu istilah
"STOP" yang artinya :
Stop &
seating / berhenti dan duduklah
Thingking /
berpikirlah
Observe / amati
keadaan sekitar
Planning / buat
rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
A. Kebutuhan survival Yang harus
dipunyai oleh seorang survivor adalah :
1.Sikap
mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat,Disiplin dan
rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]
2.Pengetahuan
; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkanmakanan, Cara
membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguanbinatang, Cara
mencari pertolongan
3.Pengalaman
dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihanmembuat trap, dll
4.Peralatan
; Kotak survival, Pisau jungle , dll
B.Langkah yang harus ditempuh bila
anda/kelompok anda tersesat :
1.Mengkoordinasi
anggota
2.Melakukan
pertolongan pertama
3.Melihat
kemampuan anggota
4.Mengadakan
orientasi medan
5.Mengadakan
penjatahan makanan
6.Membuat
rencana dan pembagian tugas
7.Berusaha
menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8.Membuat
jejak dan perhatian
9.Mendapatkan
pertolongan
III. Bahaya-bahaya dalam Survival
Banyak sekali bahaya dalam
survival yang akan kita hadapi, antara lain :
A.
Ketegangan dan panic
Cara Pencegahan : Sering
berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapanfisik dan mentalMatahari /
panas
•Kelelahan panas
•Kejang panas
•Sengatan panas
• Keadaan yang menambah
parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Barusembuh dari penyakit
Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan,Terlalu gemuk,
Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas,Minum
alcohol.
1.
Dehidrasi.Pencegahan keadaan panas :
•
Aklimitasi
•
Persedian air
•
Mengurangi
aktivitas
•
Garam dapur
•
Pakaian : Longgar, Lengan panjang,
Celana pendek, Kaos oblong
B.
Serangan penyakit
Penyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah :
Demam, Disentri,
Typus,MalariaKemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu,
kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan
fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan
tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun
dan berbisaKeracunan
• Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut,
kadang-kadang mencret, kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
• Penyebab : Makanan dan minuman beracun
• Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi
panas, Minum teh
pekat atau di tohok
anak tekaknya
Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan
berkalori dan Membatasi kegiatan
Bahaya lainnya dalam
survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untukpenurunan suhu tubuh 30° C
bisa menyebabkan kematian]
IV. Membuat Bivouck (Shelter)
A.
Membuat bivouck
atau shelter perlindungan
dalam keadaaan darurat sebenarnyabertujuan untuk untuk melindungi diri dari
angin, panas, hujan, dingin dangangguan binatang.
Macam –macam bivouck :
1.Shelter asli alam ; Gua
[yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak adagas beracun dan tidak mudah
longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karenadapat meruntuhkan dinding
gua.
2.Shelter buatan dari alam
; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau
separuhnya alam dan
separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan cerukbatu atau pohon
tumbang atau ranting kayu]
Syarat bivouck :
•Hindari daerah aliran air
[bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]
•Di atas bivouck / shelter
tidak ada dahan pohon mati/rapuh
•Bukan sarang
nyamuk/serangga
•Bahan kuat
•Jangan terlalu merusak
alam sekitar
•Terlindung langsung dari
angin
B.
Mengatasi Gangguan Binatang
Nyamuk ; Obat
nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut[dalam keadaan
memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai penggantigombal] dan
minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusirnyamuk ,
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
Laron ;
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkanDisengat Lebah
; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali,Tempelkan
tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkanpecahan
genting panas di atas luka, Olesi dengan petsin untuk mencegahpembengkakan
Gigitan Lintah
; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di ataslintahnya,
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di ataslintahnya,
Membuang [mengais] lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang
adakambiumnya.
Semut Gatal ;
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah padajalan semut,
Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
Kalajengking
dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlahtubuh di
sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atasluka,
Taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka, Taburkan garam disekeliling
bivouck untuk pencegahan
Ular dll ;
Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatanbinatang
berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]
C.
Membaca Jejak
Ada beberapa
jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnyaadalah
jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak sebagaitanda
keadaan lingkungan.Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang
lewat dan adadisekitar, arah gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat
lambatnya gerakbinatang. Untuk membaca jejak alami [binatang] dapat diketahui
dari telapak yangditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang
patah, lumpur atautanah yang tercecer di atas rumput.AirSeseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat
bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpamakan, tapi orang tersebut hanya dapat
bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.Ada air yang tidak perlu dimurnikan,
seperti air hujan langsung. Untuk memperolehair hujan langsung dalam keadaaan
sirvive di alam bebas, maka dapat dengan caramemampung dengan ponco atau daun
yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan[nesting atau phipless]Air dari
tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi
mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapatlangsung
ditampung atau diteteskan ke dalam mulut.Selain rotan, bambu dan tumbuhan
rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga
(kantung semar)
dan lumut.Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air
sungai besar, airsungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di
pantai (+ 5 meterdari batas pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah
sungai yang kering,caranya dengan menggali lubang di bawah batuanBerikutnya air
juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batangpohon pisang,
sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubangditengahnya
maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.Makanan /
Sosiologi Botani :
Dalam kondisi
hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi,tetapi harus
memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :
•Makanan yang
di makan kera juga bisa di makan manusia
•Hati-hatilah
pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
•Hindari
makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawodan pepaya.•Tanaman yang akan dimakan di coba dulu
dioleskan pada tangan, lengan, bibirdan atau lidah,
tunggu sesaat.
Apabila terasa
aman bisa dimakan.
•Hindari
makanan yang terlalu pahit atau asam
Peringatan :
Hubungan air
dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan airyang
sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan
yangmengandung protein butuh air yang banyak.
Tumbuhan yang
dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya :
Permukaan daun
atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkangetah yang
sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba
denganmengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa
pahit yangsangat [dapat dicoba di ujung lidah]
Bagian-bagian
tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :
•Batang pohon pisang
(putihnya)
•Bambu yang masih muda
(rebung)
•Pakis dalamnya berwarna
putih
•Sagu dalamnya berwarna
putih
•Tebu
Bagian-bagian tumbuhan
yang dapat dimakan berupa daunnya :
•Selada air
•Rasamala (yang masih
muda)
•Daun mlinjo
•SingkongBagian-bagian
tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :Ubi jalar, talas,
singkongBagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :Arbei, asam
jawa, juwetTumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
•Jamur merang, jamur
kayu.Tetapi ada beberapa jenis jamur beracun yang ciri-cirinya adalah :
1.
Mempunyai warna
mencolok
2.
Baunya tidak
sedap
3.
Bila dimasukkan
ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
4.
Sendok menjadi
hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
5.
Bila diraba mudah
hancur
6.
Punya
cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
7.
Tumbuh dari
kotoran hewan
8.
Mengeluarkan
getah putih
9.
Selain
tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga,misalnya
Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron,Lebah,
larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor], Katak hijau, Ular[1/3
bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.
Ada beberapa ciri binatang
yang tidak dapat dimakan, yaitu :
•Binatang yang mengandung
bisa : lipan dan kalajengking
•Binatang yang mengandung
racun : penyu laut
•Binatang yang mengandung
bau yang khas : sigung / senggung
D.
Api
Bila mempunyai
bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah janganmembuat api
terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal inilebih baik
dan panas yang dihasilkan merata.
Cara membuat
api dalam keadaan darurat :
•Dengan lensa / Kaca
pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimanadiletakkan bahan yang mudah
terbakar.
•Gesekan kayu dengan kayu
; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranyadengan menggesek-gesekkan dua
buah batang kayu sehingga panas dan kemudiandekatkan bahan penyala, sehingga
terbakar
•Busur dan gurdi ; Buatlah
busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatuatau parasut, gurdikan kayu
keras pada kayu lain sehingga terlihat asap
dansediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala yang baik adalah
kawul /sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
E.
Survival kits
Survical kits
adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalamperjalanan sebagai
alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapatdigunakan selama
perjalanan.Beberapa contoh survival kits adalah :
•Mata pancing /kait
•Pisau / sangkur /
vitrorinoc
•Tali kecil
•Senter
•Cermin suryakanta, cermin
kecil
•Peluit
•Korek api yang disimpan
dalam tempat kedap air [tube roll film]
•Tablet garam, norit
•Obat-obatan pribadi
•Jarum + benang + peniti
•Ponco / jas hujan / rain
coat
•Lain-lai
No comments:
Post a Comment